Di dalam Kitab Sullamut taufiq, al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad
menuliskan beberapa kewajiban yg berkenaan dg hati, di antaranya adalah husnudhon kepada Allah.
Husnudhon kepada Allah berarti mempunyai sangka baik kepada Allah. Banyak cara di dalam husnudhon kepada Allah, baik dengan memahami sifat-sifat Allah yang Maha Suci dan Maha Mulia, atau dg melihat pemberian dan anugrah Allah yg begitu luas dan banyak. Dg demikian, manusia akan bertambah iman ,ketaatan, dan syukur kepada-Nya, meskipun ada masalah-masalah yg menimpa dirinya.
Husnudhon kepada Allah dlm melaksanakan amal, tidak lain adalah dg cara memperbagus ibadah dan amal soleh, dan mengharapkan ampunan(maghfiroh) Allah. Lawan husnudhon adalah suudhon(berprasangka buruk). Contoh suudhon kepada Allah adalah bahwa Allah tidak mendengar doanya, karena dia banyak dosanya. Atau merasa banyak dosa, shg enggan meminta ampun kepada Allah, krn khawatir/takut dimurkai Allah. Suudhon jg bisa membawa akibat orang pesimis dan berputus asa kpd rohmat Allah. Adakalanya seorang hamba suudhon kpd Allah, krn ia merasa telah melaksanakan ibadah dg baik (sholat misalnya), telah berdzikir, telah berdoa, telah sedekah, tetapi sampai saat ini, ia belum menerima pemberian Allah. Ia merasa permohonannya tidak didengar dan tidak diterima oleh Allah.
Tidak semestinya seorang hamba berpikiran dan berperasaan sempit seperti itu. Bukankah Allah telah dan terus memberikan nikmat kepadanya? Bukankah nafas masih dikandung badan dan aktivitasnya merupakan anugrah dari-Nya?. Hanya manusia yg tak mau memikirkan dg baik bahwa anugrah Allah sangatlah banyak dan bahkan tak mampu dihitung. Ia hanya meminta dan menuntut, namun tak mau koreksi diri dan memikirkan bahwa anugrah Allah yg telah dan terus diberikan kepada-Nya begitu banyak. Dan penyakit ini, jika tak mampu disembuhkan, bisa menyebabkan putus harapan dan pesimis.
استغفر الله العظيم
Tetaplah tersenyum, karena ada rencana Allah yg lebih baik bagimu.... ^_^
الحمدلله رب العلمين
SEMOGA BERMANFAAT DAN BAROKAH
Husnudhon kepada Allah berarti mempunyai sangka baik kepada Allah. Banyak cara di dalam husnudhon kepada Allah, baik dengan memahami sifat-sifat Allah yang Maha Suci dan Maha Mulia, atau dg melihat pemberian dan anugrah Allah yg begitu luas dan banyak. Dg demikian, manusia akan bertambah iman ,ketaatan, dan syukur kepada-Nya, meskipun ada masalah-masalah yg menimpa dirinya.
Husnudhon kepada Allah dlm melaksanakan amal, tidak lain adalah dg cara memperbagus ibadah dan amal soleh, dan mengharapkan ampunan(maghfiroh) Allah. Lawan husnudhon adalah suudhon(berprasangka buruk). Contoh suudhon kepada Allah adalah bahwa Allah tidak mendengar doanya, karena dia banyak dosanya. Atau merasa banyak dosa, shg enggan meminta ampun kepada Allah, krn khawatir/takut dimurkai Allah. Suudhon jg bisa membawa akibat orang pesimis dan berputus asa kpd rohmat Allah. Adakalanya seorang hamba suudhon kpd Allah, krn ia merasa telah melaksanakan ibadah dg baik (sholat misalnya), telah berdzikir, telah berdoa, telah sedekah, tetapi sampai saat ini, ia belum menerima pemberian Allah. Ia merasa permohonannya tidak didengar dan tidak diterima oleh Allah.
Tidak semestinya seorang hamba berpikiran dan berperasaan sempit seperti itu. Bukankah Allah telah dan terus memberikan nikmat kepadanya? Bukankah nafas masih dikandung badan dan aktivitasnya merupakan anugrah dari-Nya?. Hanya manusia yg tak mau memikirkan dg baik bahwa anugrah Allah sangatlah banyak dan bahkan tak mampu dihitung. Ia hanya meminta dan menuntut, namun tak mau koreksi diri dan memikirkan bahwa anugrah Allah yg telah dan terus diberikan kepada-Nya begitu banyak. Dan penyakit ini, jika tak mampu disembuhkan, bisa menyebabkan putus harapan dan pesimis.
استغفر الله العظيم
Tetaplah tersenyum, karena ada rencana Allah yg lebih baik bagimu.... ^_^
الحمدلله رب العلمين
SEMOGA BERMANFAAT DAN BAROKAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar